Selasa, 23 Agustus 2016

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TIDAK LANGSUNG

Ciri-ciri dan Contoh Kalimat Langsung dan Tak Langsung


Kalimat Langsung
Kalimat langung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang
persis seperti apa yang dikatakannya.
Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
a. pengiring/kutipan
b. kutipan/pengiring
c. kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7.  Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaandiberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik
dua (:) di depan kalimat langsung.

Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
2.  “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
3.  “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring). 
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “ disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.
Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan

Menulis Pesan Singkat
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/B.Indonesia/Menulis.Pesan.Singkat/images/line_title.png
Pengertian Pesan Singkat
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/B.Indonesia/Menulis.Pesan.Singkat/images/hal_8.jpgDalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari, kita sering memiliki keterbatasan waktu dan ruang. Untuk itu diperlukan media komunikasi yang efektif, cepat, dan murah. Pesan yang ingin kita sampaikan dalam komunikasi tersebut bisa secara langsung bisa pula melalui media komunikasi. Media komunikasi yang kita kenal dewasa ini di antaranya media tulis menulis yang menggunakan kertas dan media elektronik.
Tidak terbayang sebelumnya bahwa kini kita dapat mengirimkan pesan melalui media komunikasi elektronik seperti handphone. Sebelumnya kita mengirim pesan melalui radio panggal atau biasa disebut penyeranta (paging).
Teknologi semakin maju, kini kita pun bisa mengirim tidak hanya pesan teks, tetapi juga pesan gambar, foto, bahkan video dan lebih canggih lagi dilengkapi dengan suara. Kesemuanya itu untuk kemudahan komunikasi antarmanusia.
Jauh sebelum itu sudah ada telegram sebagai alat penyampai pesan singkat secara cepat. Kesemuanya itu kita gunakan bila tempat antara pengirim dan penerima berjauhan. Bisa berbeda antarkota ataupun antarnegara. Bila dalam satu daerah ataupun gedung dan ruang kita bisa menggunakan memo atau memorandum.
SMS, telegram, ataupun memo kita kirimkan bila kita tidak bersemuka dengan orang yang akan kita kirimkan pesan. Pesan singkat adalah pesan yang disampaikan secara singkat dengan mengutamakan hal-hal pokok saja. Dalam pesan singkat hanya hal-hal yang penting saja yang disampaikan. Langsung kepada permasalahan berbeda dengan surat harus ada pendahuluan, isi, dan penutup.
Macam-macam pesan singkat
Macam-macam pesan singkat yaitu:
1.    memo
2.    Short Message Service (SMS)
3.    Telegram
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/B.Indonesia/Menulis.Pesan.Singkat/images/hal_2b.jpg
Memo atau memorandum adalah pesan singkat yang disampaikan secara tertulis oleh seseorang untuk orang lain yang sedang tidak berada di tempat.


http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/B.Indonesia/Menulis.Pesan.Singkat/images/hal_7.jpg

Short Message Service (SMS)
adalah pesan singkat yang disampaikan melalui perangkat telepon selular. Sedangkan telegram adalah pesan singkat yang dikirimkan melalui alat yang dinamakan telegraf. Sekarang telegram sudah hampir tidak digunakan lagi.
Penggunaan pesan singkat melalui layanan SMS dewasa ini berkembang pesat. Berbagai operator selular banyak yang memberikan berbagai kemudahan tentunya dengan tarif yang bersaing.Begitu pula kini SMS banyak disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak benar.
KALIMAT YANG BAIK TEPAT DAN SANTUN
Indikator
1. Mengidentifikasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat dilihat dari kaidah bahasa, nalar, dan ketersampaian pesan .
2. Mengidentifikasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat.
3. Menggunakan kalimat yang komunikatif, cermat, dan santun dalam pembicaraan
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ke 1
1. Menjelaskan kalimat yang baik, tepat, dan santun.
2. Memilih kata dan bentukan kata yang baik dan efektif dalam berbicara.
3. Menyebutkan syarat kalimat yang baik .
4. Membuat kalimat yang baik .
5. Mengidentifikasi kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat.
6. Menyebutkan penyebab ketidakcermatan kalimat.
7. Membenarkan kalimat yang komunikatif tetapi tidak cermat sehingga menjadi kalimat yang baik.

A. Pilihan kata dan bentukan kata dalam berbicara
Kalimat yang baik dan tepat adalah kalimat efektif .Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun secara cermat sesuai kaidah gramatikal bahasa dan mudah dicerna. Disamping cermat kalimatnya juga komunikatif artinya pengungkapannya sesuai dengan maksud yang ingin diutarakan,tidak salah nalar, serta logis. Ada kalimat yang secara gramatikal sudah memenuhi syarat, namun sulit diterima oleh akal, ada juga yang secara gramatikal tak sesuai, namun sudah dapat dipahami . Kalimat juga harus mengandung pengertian yang jelas agar penyimak atau pembaca dapat memahaminya dengan baik.
Syarat kalimat yang baik adalah
1. Sesuai kaidah gramatikal bahasa Indonesia.
2. Penalarannya logis.
3. Maksudnya jelas,tidak mengandung pengertian ganda.
Perhatikan contoh kalimat berikut
a. Yanti menulis surat lamaran pekerjaan.
b. Siswa SMK itu makan daun-daunan.
c. Pada grafik di atas memperlihatkan bahwa lebih banyak siswa SMK yang mendapatkan pekerjaan daripada menganggur.
d. Surat lamaran pekerjaan yang sudah diterima agar segera dibuatkan surat balasannya.
B. KALIMAT YANG KOMUNIKATIF TETAPI TIDAK CERMAT
Ketidakcermatan kalimat dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu :
1.   Ketidaklengkapan unsur-unsurnya.
Sebuah kalimat akan mudah dipahami jika unsur – unsur pembangunnya lengkap dan mewakili makna yang ingin disampaikan .
Perhatikan contoh dibawah ini :
- Di ruang kelas itu, beberapa siswa sedang mengerjakan tugas pelajaran bahasa Indonesia .
Bandingkan dengan kalimat berikut :
- Warga Meruya Selatan menghajar penyusup pertemuan warga dengan komisi II DPR. (Kalimat ini terasa kurang lengkap karena tidak ada predikat setelah kata penyusup,lebih jelas lagi jika kalimatnya : Warga Meruya Selatan menghajar penyusup yang masuk ke pertemuan warga dengan komisi II DPR)
2. Ketidaktepatan penempatan unsur – unsurnya.
Penggunaan unsur yang tidak tepat dan sesuai dengan kedudukannya membuat kalimat sulit dicerna dan dipahami .
Perhatikan contoh dibawah ini :
a. Malaysia sebelum mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan telah mempunyai aturan sendiri,seperti yang telah digariskan oleh Universitas Malaysia. (kalimat diatas terganggu oleh penempatan klausa atau keterangan mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan seharusnya ditempatkan sebelum subyek Malaysia.sehingga menjadi Sebelum mengadakan persetujuan bersama dengan Indonesia tentang peristilahan , Malaysia telah mempunyai aturan sendiri,seperti yang telah digariskan oleh Universitas Malaysia).
b. Selanjutnya saya akan jelaskan pentingnya bahasa bagi manusia.
Jadi, kita harus lestarikan bahasa – bahasa daerah itu sebaik-baiknya .
Bandingkan dengan kalimat berikut :
Selanjutnya akan saya jelaskan pentingnya bahasa bagi manusia.
Jadi, harus kita lestarikan bahasa – bahasa daerah itu sebaik-baiknya .
(keterangan aspek seperti akan, belum, telah, masih, sedang dan sebagainya,tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang berupa ikatan erat antara subyek dan pokok kata kerjanya.

3. Penggunaan unsur – unsur kalimat yang berlebihan.
Ketidakefektifan sebuah kalimat dapat terjadi karena penggunaan unsur – unsur yang berlebihan . Unsur yang berlebihan bisa berupa pengulangan kata yang sama maknanya,dapat juga berupa penggunaan kata tugas yang tidak perlu.
a. Para hadirin saya persilakan duduk kembali. (Hadirin saya persilakan untuk duduk kembali)
b. Bagi mahasiswa yang belum melunasi uang kuliah harap segera menghubungi bagian pendidikan. (Mahasiswa yang belum melunasi uang kuliah harap segera menghubungi bagian pendidikan).
4. Pilhan katanya tidak tepat
1. Kita harus mendapatkan solusi yang terbaik daripada rapat ini .
2. Ramuan jamu ciptaannya meledak dipasaran.
3. Ia merasa paling pintar sendiri di tengah keluarganya.
Bandingkan dengan kalimat berikut :
Kita harus mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam rapat ini.
Ramuan jamu buatannya laku keras dipasaran.
Ia merasa paling pintar di antara anggota keluarganya .
PARAGRAF BERDASARKAN TUJUANNYA
1.    PARAGRAF NARASI
Paragraf Narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu. Dalam paragraf narasi kita akan menemukan tiga unsur utama sebagai bahannya. Pertama: adanya tokoh-tokoh; kedua: kejadian; dan ketiga: adanya latar atau ruang dan waktu.
Contoh;
Setibanya di puncak tangga, dengan sangat perlahan, ia berjalan ke tengah-tengah jembatan lalu menaiki pagar pengamannya. Sesaat perhatiannya tercuri oleh gelak tawa pemuda-pemudi yang sedang nongkrong. Akan tetapi, gelak tawa bukan lagi hal yang menyenangkan baginya. Mati, hanya kata itu yang kini punya arti.
2.    PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf ini menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Hal yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang.
Contoh:
Ketika itu saya berada dalam sebuah ruangan berukuran enam kali delapan meter. Dalam ruangan itu terdapat dua tempat tidur kecil dan satu kamar mandi. Tidak banyak benda dalam ruangan itu, hanya sebuah meja kecil dengan ukurannya yang indah dan dipasangkan dengan kursi yang tertata rapi. Saya ketika itu berada dalam kamar penginapan. Kamar yang berwarna biru muda memberikan rasa sejuk dalam udara pantai yang begitu panas.
3.    PARAGRAF EKSPOSISI
Paragaraf Eksposisi adalah paragraf yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.
Contoh:
Sementara itu, Sri Hindaryati Dahana mengungkapkan, anggaran pendidikan yang disiapkan Pemprov NAD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2012 tergolong besar, yaitu sebesar Rp 705,7 miliar atau sekitar 44,9 persen dari total APBD NAD yang mencapai Rp 1,57 triliun. Di pihak lain, ia menoroti kecilnya anggaran yang disiapkan Pemprov NAD untuk masalah ketenagakerjaan yang hanya 0,1 persen atau sebesar Rp 2,3 miliar.
4.    PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragar Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya, untuk menyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita.
Contoh:
Kalau melihat persiapan yang efektif hanya enam bulan, memang sulit jika atlet Indonesia harus bisa mendulang mendali lebih banyak. Vietnam yang berambisi membuat sejarah menjadi juara umum di hadapan masyarakat sendiri, sudah melakukan persiapan hampir dua tahun. Pemerintah Vietnam menganggarkan dana mencapai miliaran agar mereka bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Keikutsertaan mereka pada Asia Games 2002 Busan tak lain sebagai ajang pemantauan prestasi Atlet setelah mendapat pembinaan sejak satu tahun sebelumnya. Oleh karena itu, wajar jika Vietnam sekarang mampu menjadi yang terbaik di ASEN. Adapun Thailand, persiapan mereka hampir satu tahun. Atlet Thailand yang selama ini dianggap sebagai kekuatan olahraga di ASEAN, tak berdaya menghadapi atlet Vietnam.
5.    PARAGRAF PERSUASI
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca, sehingga ia tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
Contoh:
Apa yang bisa kita lakukan dalam mengatasi kemiskinan? Banyak! Kita bisa mulai dari komunitas kita. Dsikusikan bagaimana kemiskinan telah merampas hak-hak kita untuk mendapat pendidikan, kesehatan yang layak, dan akses lainnya. Bangun solidaritas bersama, rancang aksi-aksi yang bisa dilakukan. Intinya adalah suarakan keinginan kita. Cari peluang dan media di mana suara kita dapat didengarkan oleh semua pihak bahwa kemiskinan harus dihentikan dan kita siap terlibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar